0
Language
Currency

Pesona Bukit Bulan, Melongok Perut Bumi di Jambi

travelingyuk.com

 Bukit Bulan adalah sebuah kawasan di Kecamatan Limun, Kabupaten Sarolangun, Jambi. Wilayah ini terdiri dari lima desa, dengan luas wilayah mencapai 250 hektar dan diapit perbukitan karst. Sebagian disusun dari batuan gamping berbentuk kerucut dengan relief sedang. 


Suasana senja di Dusun Napal Melintang (c) Wildan Carbon/Travelingyuk

Kawasan ini termasuk daerah terpencil Jambi. Jaraknya sekitar 56

km dari pusat pemerintah Kecamatan Limun, 80 km dari ibu kota Kabupaten Sarolangun, dan 260 km dari ibu kota Jambi. Namun demikian, ada banyak pesona keindahan yang bisa dinikmati di tiap sudutnya.

Budaya dan keramahan masyarakat sekitar, panorama hamparan hijau membentang luas, tebing kapur menjulang, hingga terowongan bawah

tanah nan eksotis. Ini baru segelintir potensi wisata Jambi yang bisa dinikmati di Bukit Bulan.


Perjalanan Menuju Bukit Bulan


View selama perjalanan (c) Wildan Carbon/Travelingyuk

Perjalanan bisa dimulai dari Jambi dengan menumpang bus jurusan Sarolangun. Setelah kurang lebih empat jam, Teman Traveler akan sampai di tujuan dan bisa langsung transit untuk naik mobil ranger. Dari sini kalian akan dibawa ke daerah paling ujung di Bukit Bulan, yaitu Dusun Napal Melintang.

Jika cuaca sedang cerah dan tidak ada aral melintang, perjalanan akan memakan waktu sekitar tiga jam. Medan yang akan dilalui berupa perbukitan tanah merah dan jurang di kedua sisi jalan.

Sepanjang perjalanan Teman Traveler akan dimanjakan panorama perbukitan karst, yang menjadi ciri khas daerah sekitar. Kalian juga bisa melihat kawanan burung menukik lembut di celah ranting. Siapapun yang melihat tentu bakal terhipnotis.


Menjelajah Gua Mesiu


Gua Mesiu via Instagram.com/mapala_siginjal

Keberadaan Bukit Bulan memang belum banyak diketahui masyarakat luas. Padahal selain panorama alam mempesona, daerah ini juga menyimpan potensi wisata gua di dalam perut bumi. Dusun Napal Melintang sendiri memiliki setidaknya goa indah yang wajib dikunjungi.

Salah satu yang cukup populer adalah Gua Mesiu. Warga sekitar percaya bahwa gua ini dulunya digunakan sebagai tempat menyimpan bubuk mesiu selama zaman penjajahan Belanda. Posisinya berada di ketinggian 260 mdpl, tepat di kaki Bukit Rajo, Dusun Napal Melintang. Jaraknya sekitar 30 meter dari pinggir Sungai Ketari.

Teman Traveler bisa melalui jalan setapak untuk mengunjungi Gua Mesiu. Bisa ditempuh dengan berjalan kaki maupun naik sepeda motor. Jalur ini sekaligus menjadi akses utama masyarakat sekitar yang hendak berkebun, dengan lebar sekitar satu setengah meter.

Meski sebagian lorong di Gua Mesiu bertipe horizontal, beberapa di antaranya berbentuk vertikal dan terhubung dengan mulut gua lain. Kawasan ini dihiasi beragam ornamen alami seperti Guardam, Statlaktit, Flowstone, CowliFlower, Drapery, Rimstone, Straw, Coloumn, dan Stalakmit.


Berkunjung ke Gua Pelindi


Bagian dalam Goa Pelindi via Instagram.com/mapala_siginjal

Gua satu ini dinamakan Pelindi karena merupakan sumber aliran Sungai Pelindi. Posisinya berada di ketinggian 240 mdpl. Butuh waktu sekitar 30 menit berjalan kaki dari pemukiman penduduk untuk mencapai tempat ini.

Dari tipe lorongnya, Pelindi termasuk gua horizontal. Meski demikian, Teman Traveler tetap membutukan persiapan fisik prima sebelum menelusuri bagian dalamnya. Kalian akan melewati lorong sempit dengan berjalan jongkok, merangkak, bahkan merayap.

Deretan ornamen alam yang menghiasi gua ini antara lain Flowstone, Rimstone, Stalaktit, Stalakmit, Marbel, dan Gourdam. Wajib dikunjungi bagi para pecinta wisata susur gua.


Gua Kedundung


Bagian dalam Gua Kedundung via Instagram.com/apala_siginjal

Gua satu ini khusus bagi Teman Traveler yang punya kemampuan khusus dalam teknik single rope. Hal ini karena Kedundung termasuk gua vertikal dengan kemiringan mencapai 45 derajat dan kedalaman sekitar 12 meter. Posisinya sendiri berada di ketinggian 270 mdpl.

Teman Traveler bakal harus berjalan kaki selama 35 menit atau mengendarai sepeda motor selama 15 menit dari pemukiman warga untuk menuju tempat ini.

Gua Kedundung juga memiliki sumber air. Hal ini terbukti dengan ditemukannya static pool di dalamnya. Sementara itu, ornamen yang menghiasi dinding, atap dan lantai gua di antaranya adalah Guardam, Statlaktit, Flowstone, Stalakmit dan Pilar.

Itulah ulasan singkat mengenai pesona Bukit Bulan dan potensi wisata gua di sana. Mengunjungi deretan tempat tersebut, Teman Traveler akan merasakan sensasi bak berada di perut bumi. Bagaimana, adakah di antara kalian yang tertarik mencoba?

sumber:https://travelingyuk.com/janjang-1000-koto-gadang-the-great-wall-bernuansa-kearifan-lokal/280411/