Desa Wisata Atraksi Tenun Troso, Menenun dengan Cara Tradisional
travelingyuk.com
Jepara adalah sebuah kabupaten yang terkenal memiliki sentra-sentra endemik yang menghasilkan produk kelas dunia. Diantaranya adalah sentra kerajinan monel, ukiran, tenun, mebel yang tak hanya terkenal di Indonesia, bahkan sudah banyak yang diekspor ke seluruh dunia. Salah satunya adalah sentra kain tenun yang berpusat di Desa Troso. Troso adalah sebuah nama desa yang terletak di Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah. Wisata ini merupakan salah satu destinasi yang digagas warga Desa Troso bersama dengan pemerintah kabupaten Jepara di Desa Troso, yang bertujuan untuk mengenalkan kerajinan tenun beserta alat, bahan, dan cara membuat kain tenun kepada wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
Lokasi yang Mudah Dijangkau
Gapura penanda (c) Reza Zahrotul/Travelingyuk
Untuk menuju ke desa ini, dari jalan raya Kudus-Jepara di kiri jalan akan terdapat gapura besar bertuliskan “Selamat Datang Desa Troso”, hanya sekitar 1 km saja Teman Traveler bisa menemukan desa ini. Di sepanjang jalan, akan terlihat beberapa toko dan sentra yang juga dijadikan sebagai galeri pajangan kain tenun. Hampir seluruh warga di sini, adalah pengrajin pembuat kain tenun baik skala kecil maupun besar.
Alat Tenun Bukan Mesin
Alat Tenun Bukan Mesin (c) Reza Zahrotul/Travelingyuk
ATBM (c) Reza Zahrotul/Travelingyuk
Berbeda dengan daerah penghasil tenun di nusantara yang terkenal seperti Toraja, Sumba, Flores, Rote Ndao NTT, Lombok, dan Bali yang masih memakai alat tenun gedogan, di Desa Troso alat tenun yang digunakan adalah ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin). Alat ini berbentuk persegi besar berbahan dasar kayu yang daya geraknya menggunakan kedua tangan sekaligus kedua kaki secara bergantian dan dengan irama tertentu. Di sinilah seluruh proses mengubah untaian benang menjadi kain tenun Troso terjadi. Untuk bisa menenun, diperlukan keahlian khusus dan proses belajar yang relatif lama.
Proses Pembuatan Lebih Rumit
Proses menenun (c) Reza Zahrotul/Travelingyuk
Proses “malet” (memintal benang menjadi gulungan untuk dimasukkan ke “sekoci”) (c) Reza Zahrotul/Travelingyuk
Proses “ngeteng” (c) Reza Zahrotul/Travelingyuk
Proses mengubah untaian benang putih menjadi sebuah kain tenun Troso yang indah dan layak dijual tidaklah mudah dan cepat. Proses yang dilalui terbilang sangat panjang dan rumit, karena hampir tiap stepnya menggunakan tenaga manusia dan manual tanpa mesin. Paling cepat pembuatan dari awal sampai siap jual memakan waktu minimal 2 minggu.
Motif Beragam dan Harga Terjangkau
Kain Tenun Troso (c) Reza Zahrotul/Travelingyuk
Kain tenun Troso (c) Reza Zahrotul/Travelingyuk
Produk baju dari kain tenun Troso (c) Reza Zahrotul/Travelingyuk
Meskipun proses pembuatan yang lama dan rumit, harga jual kain tenun Troso terbilang cukup terjangkau bila dibandingkan dengan produksi daerah lain. Untuk 1 potong kain dengan ukuran panjang 210 cm dan lebar 110 cm dibanderol dengan mulai dari Rp150.000 saja. Meskipun harga yang ditawarkan relatif murah, bukan berarti kualitas kain tenun yang ditawarkan murahan. Kain tenun Troso terkenal dengan keberagaman motifnya, warna yang tidak mudah luntur, serta keawetan kain yang tidak bisa diragukan. Karena harga yang relatif murah dan kualitas kain juara, kain tenun ini sangat terkenal di Indonesia dan dunia.
sumber: https://travelingyuk.com/desa-wisata-tenun-troso/263322