Naik Turun Gunung Demi Sukseskan Vaksinasi Covid-19
RM.id Rakyat
Merdeka - Rahmi Hidayati,
tengah bersantai di alun-alun Surya Kencana, Gunung Gede, Maret 2021. Dia tak
sendirian. Ada ribuan pendaki yang juga tengah beristirahat di situ. Pikirannya
pun berkelana.
“Anak-anak muda ini daya tahan tubuhnya kuat ya. Bisa jadi ada OTG (Orang Tanpa Gejala) di sini,” tutur Rahmi, dalam talk show RM.id bertajuk Ke Kampung Dan Gunung Demi Percepat Vaksinasi, tadi malam.
Yang dipikirkan Rahmi, bagaimana jika pendaki yang OTG, menularkan virus Corona ke masyarakat sekitar. Misalnya, penjaga atau pemilik warung dan porter atau guide.
Dari situlah, tercetus ide untuk membuat gerakan vaksin di kaki gunung. Sepulangnya dari Gunung Gede, Rahmi mendiskusikan idenya kepada seniornya di pecinta alam, Erry Riyana Hardjapamekas, yang juga mantan Komisioner KPK. “Kang Erry setuju banget,” ucap Rahmi yang juga menjabat Ketua Umum Perempuan Berkebaya Indonesia ini.
Rahmi bersama kawan kawannya di Mandalawangi Bergerak, yang beranggotakan organisasi-organisasi penggiat alam, meliputi mapala Ui, WANADRi dan sejumlah organisasi pecinta alam di Indonesia, lekas bergerak.
Dia segera mengontak Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Wiratno.
Mantan jurnalis itu kemudian mengutarakan rencananya. Sekaligus, minta dukungan. Upayanya tak sia-sia. Rahmi cs, dapat akses menuju warga warga di sekitar kaki gunung.
“Kita bahkan dipinjemin halaman kantor Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, di situlah pertama kali. Dan ternyata, berlanjut terus. Sudah 20 kali loh ternyata,” bebernya sembari tertawa.
Rata-rata, dalam satu titik, Rahmi cs bisa memvaksinasi 1.000 orang. ada yang kurang ada yang lebih. misalnya di jalur pendakian Salabintana di Gunung Gede Pangrango yang ketika itu cuma 500 orang. Karena memang waktunya mepet.
Hal ini sempat membuat Rahmi tak pede. Tantangan utama dalam vaksinasi, adalah hoaks, kata Rahmi. Kebanyakan, hoaks yang beredar adalah vaksin haram karena mengandung babi. Diikuti isu vaksin yang berbahaya bagi tubuh. Masyarakat pun takut lantaran termakan hoaks yang beredar sangat deras.
Rahmi menceritakan, pernah suatu ketika, jelang 10 hari sebelum event digelar, peserta vaksinasi tidak ada. “Tantangan kita itu hoaks yang beredar. ada titik di suatu daerah tidak mau mendaftar sama sekali,” bebernya.
Tapi rupanya, di wilayah lain, animo masyarakat justru tinggi. “Sayangnya ketersediaan vaksin kita saat itu tidak sampai ribuan,” akunya.
Seiring berjalannya waktu,
masyarakat kian antusias mengikuti vaksinasi. Soalnya, tidak ada masyarakat
yang mengalami Kejadian Ikutan Pasca imunisasi (KIPI) yang berat hingga
kematian seperti hoaks yang beredar. [JAR]
Sumber : https://rm.id/baca-berita/nasional/103164/rahmi-hidayati-naik-turun-gunung-demi-sukseskan-vaksinasi-covid19