Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI bekerja sama dengan Koperasi Sentra Wisata Alam Nusantara (Kopi Setara) menggelar acara ‘Virtual Tour Festival Wisata Gunung Indonesia 2020’. Acara digelar tanggal 19-24 Oktober 2020.
Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf Rizki Handayani berharap acara virtual tour wisata gunung ini dapat mengobati rasa rindu para pecinta gunung akan indahnya pegunungan Indonesia.
“Sekaligus membekali masyarakat mengenai hal-hal yang perlu disiapkan sebelum melakukan wisata pendakian gunung,” kata Rizky Handayani.
Sementara, Direktur Promosi Wisata Minat Khusus Kemenparekraf Adella Raung berharap ke depannya lebih banyak masyarakat yang tertarik terhadap wisata pendakian gunung yang merupakan salah satu jenis wisata minat khusus.
Katanya lagi, di masa pandemi seperti sekarang ini wisata gunung tetap menyehatkan apabila dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang telah ditetapkan.
Aan Ambaryati dari Kreasi Indo Multi Pesona selaku penyelenggara mengatakan ini adalah sebuah acara jelajah destinasi wisata gunung di Indonesia yang dilakukan secara virtual. Dijelaskan Ambar, para peserta akan diajak menikmati keindahan alam pegunungan seolah-olah mereka sedang berada di gunung tersebut dipandu oleh Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI).
Adapun enam destinasi pengunungan yang akan dijelajahi secara virtual yakni Gunung Semeru, Gunung Prau, Gunung Merapi, Gunung Kerinci, Gunung Batur, dan Gunung Rinjani.
Lebih detail lagi dijelaskan, untuk dapat menjelajah secara virtual pihaknya akan menggunakan aplikasi Zoom. Pertama kali akan dilaksanakan pada 19 Oktober dengan destinasi Gunung Semeru.
“Link zoom-nya http://bit.ly/_VTFSemeru. Esok harinya Gunung Prau, link-nya http://bit.ly/VTFPrau. Penjelajahan beberapa pegunungan di Indonesia berlanjut hingga tanggal 24 Oktober di jam yang sama, yakni pukul 14.00 WIB sampai 15.30 WIB,” jelas Aan Ambaryati.
“Link virtual lainnya yakni http://bit.ly/VTFMerapi, http://bit.ly/VTFKerinci, http://bit.ly/VTFBatur, dan http://bit.ly/VTFRinjani,” jelas Ambar.
Agar lebih memeriahkan acara ini, Ambar mengungkapkan bahwa penyelenggara telah menyiapkan hadiah menarik untuk wisatawan terbaik. Tapi dia enggan menyebutkan bentuk hadiahnya.
“Tak kalah pentingnya, acara ini menjadi ajang silaturahmi para pencinta alam, pendaki gunung, dan mencari atau untuk mendapatkan teman baru,” tuturnya.
Selain itu, lanjutnya, di acara ini para peserta juga akan mendapatkan wawasan tentang teknik-teknik pendakian gunung dari Federasi Mountaineering Indonesia (FMI).
Manfaat naik gunung bagi anak
Mungkin tidak banyak tahu manfaat naik gunung bagi keluarga. Manfaat naik gunung bisa dirasakan oleh setiap pendaki dari segala usia, tidak terkecuali anak-anak.
Mendaki gukung merupakan salah satu kegiatan yang diyakini sebagai media pembelajaran karakter.
Lalu apa saja manfaat mendaki gunung bagi anak-anak? Berikut Uminews.com merangkum manfaatnya dari berbagai sumber:
1. Melatih sikap penuh perhitungan dan tanggung jawab
Saat mendaki gunung, anak akan belajar untuk bersikap penuh perhitungan dan bertanggung jawab. Kemampuan untuk bertanggung jawab bisa dilatih mulai dari menyiapkan persiapan pendakian. Anak akan belajar terbiasa untuk tidak gegabah dan selalu penuh perhitungan di setiap langkahnya. Dengan melakukan perencanaan, anak akan mengasah sikap teliti.
Anak bisa diajak untuk ikut mempersiapkan pendakian mulai dari meriset tentang gunung yang akan didaki, mempersiapkan logistik makanan, dan lainnya.
2. Mencintai lingkungan
Kegiatan mendaki gunung juga bisa menanamkan kecintaan terhadap alam dan lingkungan. Anak bisa melihat secara langsung kondisi alam yang juga dihuni oleh hewan dan tumbuhan.
Soe Hok Gie pernah menuliskan, ‘Patriotisme tidak mungkin tumbuh dari hipokrisi dan slogan-solgan’. Seseorang hanya dapat mencintai sesuatu secara sehat kalau ia mengenal objeknya. Dan, mencintai Tanah Air Indonesia dapat ditumbuhhkan dengan mengenalkan Indonesia bersama rakyatnyadari dekat.
Saat mendaki anak bisa melihat secara langsung kondisi bagaimana kebersihan dan tutupan hutan. Anak bisa menggunakan semua panca indranya terlibat untuk membuktikan alam begitu indah sehingga anak bisa belajar bertanggung jawab untuk selalu memeliharanya.
3. Belajar tak mudah putus asa dan tangguh
Saat mendaki gunung, kondisi alam tentu tak selalu mudah diprediksi. Anak akan menghadapi medan perjalanan menanjak dan menurun, tidak rata, dan pastinya menguras tenaga.
Tantangan-tantangan lain yang akan dihadapi anak seperti cuaca, kondisi udara, dan lainnya yang akan ditemui anak. Anak bisa dilatih untuk tetap terus berjuang tanpa rasa putus asa dan menghilangkan malas saat mendaki gunung.
4. Mengenal batas dan kemampuan diri
Saat menemukan tantangan dalam mendaki gunung, anak juga bisa dilatih untuk mengenal batas diri. Anak bisa diminta untuk mengenal dirinya sendiri dengan menilai kondisi tubuh.
5. Belajar disiplin
Sikap disiplin juga bisa dilatih dalam kegiatan mendaki gunung. Salah satu caranya adalah ketika beristirahat, pendaki sangat dianjurkan untuk mengambil jaket untuk memelihara panas tubuh. Di kondisi dingin, panas tubuh perlahan menghilang. Rasa lelah sering kali membuat seseorang malas untuk bergerak membuka tas untuk mengambil dan kemudian mengenakan jaket. Oleh karena itu, anak mesti disiplin untuk menggunakan jaket. Lagi-lagi bisa melatih untuk melawan rasa malas.
Nah, dari penjelasan di atas, maka tidak perlu ragu-ragu untuk mengikuti ‘Virtual Tour Festival Wisata Gunung Indonesia 2020’ yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bekerja sama dengan Kopi Setara.
sumber: https://uminews.com/kemenparekraf-adakan-wisata-gunung-virtual-ikut-yuk/